![]()  | 
| Silase - Ikidangbang | 
Silase Jadi Solusi Pakan Masa Kini
Bagi peternak sapi, kambing, atau domba, tantangan terbesar biasanya muncul saat musim kemarau tiba. Hijauan segar yang menjadi sumber utama pakan sulit ditemukan, sementara kebutuhan makan ternak tidak bisa ditunda. Dalam situasi seperti ini, silase hadir sebagai solusi cerdas dan berkelanjutan.Silase memungkinkan peternak menyimpan pakan hijauan dalam waktu lama tanpa kehilangan nilai gizi. Proses fermentasi alami membuat silase kaya nutrisi, mudah dicerna, dan tahan hingga berbulan-bulan. Dengan membuat silase sendiri, peternak dapat menjaga ketersediaan pakan sepanjang tahun sekaligus menekan biaya operasional.
Apa Itu Silase?
Secara sederhana, silase adalah pakan hijauan yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerob (tanpa udara). Fermentasi ini menghasilkan asam laktat yang berfungsi menghambat pembusukan dan mempertahankan kualitas nutrisi tanaman.Silase berbeda dari hay. Hay dibuat dengan cara mengeringkan rumput hingga kadar airnya sangat rendah, sementara silase justru menjaga kadar air sekitar 60–70%. Hasilnya, silase tetap lembap, memiliki aroma asam segar, dan disukai ternak.
Dari sisi nutrisi, silase mengandung protein, serat kasar, dan energi yang cukup tinggi. Nilainya bisa mendekati pakan hijauan segar, bahkan lebih stabil karena terjaga dari oksidasi dan pembusukan.
Manfaat Silase untuk Peternak
Silase bukan sekadar cara mengawetkan pakan — ia membawa dampak besar bagi produktivitas peternakan.1. Ketersediaan pakan sepanjang tahun
Peternak tak lagi khawatir kehabisan hijauan di musim kering. Silase bisa disiapkan saat musim hujan dan digunakan kapan saja.
2. Menekan biaya pakan
Produksi silase sendiri jauh lebih hemat dibanding membeli pakan jadi. Bahan bakunya bisa berasal dari limbah pertanian seperti batang jagung atau rumput gajah.
3. Meningkatkan produktivitas ternak
Kandungan energi dan serat silase membantu mempercepat pertumbuhan sapi potong, meningkatkan produksi susu pada sapi perah, dan menjaga kesehatan pencernaan kambing serta domba.
4. Mengurangi limbah pertanian
Daun dan batang tanaman yang biasanya terbuang dapat dimanfaatkan menjadi bahan silase bernilai ekonomi.
Bahan-Bahan untuk Membuat Silase
Kunci keberhasilan silase ada pada bahan baku. Beberapa jenis hijauan yang umum digunakan antara lain:- Rumput gajah (Pennisetum purpureum) – mudah tumbuh, hasil panen tinggi.
 - Tanaman jagung (Zea mays) – kaya karbohidrat, menghasilkan silase berkualitas premium.
 - Jerami padi dan tebon jagung – alternatif ekonomis dengan sedikit tambahan sumber energi seperti molase.
 
Untuk fermentasi yang sempurna, bahan tambahan yang sering digunakan:
- Molase (tetes tebu) sebagai sumber gula bagi bakteri asam laktat.
 - Dedak halus untuk meningkatkan kandungan energi.
 - Inokulan silase (starter fermentasi) berisi mikroba baik yang mempercepat proses fermentasi.
 
Pastikan kadar air bahan sekitar 60–70%. Terlalu basah menyebabkan silase asam berlebihan, sementara terlalu kering membuat fermentasi gagal.
Cara Membuat Silase yang Baik dan Benar
Proses pembuatan silase dapat dilakukan dengan alat sederhana, seperti drum plastik atau silo tanah. Langkah-langkahnya sebagai berikut:1. Pencacahan bahan
Potong bahan hijauan sepanjang ±3 cm menggunakan chopper agar mudah dipadatkan.
2. Pencampuran bahan tambahan
Tambahkan molase 2–5% dari berat bahan, serta inokulan sesuai petunjuk kemasan. Aduk hingga merata.
3. Pemadatan dalam wadah
Masukkan bahan ke dalam drum atau silo lapis plastik, tekan hingga udara keluar. Pemadatan sangat penting untuk menciptakan kondisi anaerob.
4. Penutupan rapat
Tutup rapat menggunakan plastik dan lakban agar udara tidak masuk.
5. Fermentasi
Simpan selama 21–30 hari di tempat teduh. Hindari membuka wadah sebelum waktu fermentasi selesai.
Ciri-ciri silase berhasil:
- Warna hijau kekuningan hingga kecokelatan.
 - Bau asam segar, mirip tape.
 - Tekstur lembut, tidak berlendir, dan disukai ternak.
 
Tips dan Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan peternak pemula antara lain:- Kadar air terlalu tinggi, menyebabkan pembusukan.
 - Pemadatan kurang sempurna, membuat udara masuk dan jamur tumbuh.
 - Menggunakan bahan busuk atau terlalu tua, menurunkan kualitas fermentasi.
 
Tips tambahan:
- Gunakan wadah yang bersih dan tidak bocor.
 - Jika menggunakan drum, lapisi bagian dalam dengan plastik tebal.
 - Jangan membuka drum terlalu sering setelah fermentasi dimulai.
 
Cara Menyimpan dan Menggunakan Silase
Silase yang sudah matang dapat bertahan hingga 1 tahun jika disimpan dengan benar. Letakkan di tempat sejuk, teduh, dan kering.Saat akan digunakan, ambil silase secukupnya saja, lalu segera tutup kembali wadahnya agar tidak terpapar udara. Jika permukaan terlihat jamuran, cukup buang lapisan atas dan gunakan bagian dalam yang masih segar.
Berikan silase secara bertahap kepada ternak agar sistem pencernaannya beradaptasi, terutama jika sebelumnya hanya diberi hijauan segar.
Perbandingan Jenis Silase
Setiap bahan menghasilkan karakter silase yang berbeda:| Jenis Silase | Keunggulan | Kekurangan | 
|---|---|---|
| Silase Jagung | Kandungan energi tinggi, disukai ternak | Biaya bahan lebih mahal | 
| Silase Rumput Gajah | Produksi tinggi, mudah dibuat | Serat tinggi, energi lebih rendah | 
| Silase Jerami Padi | Murah dan mudah didapat | Perlu tambahan molase atau dedak | 
| Silase Inokulan | Fermentasi cepat dan stabil | Biaya tambahan untuk starter | 
Pemilihan jenis silase dapat disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan bahan lokal, dan jenis ternak yang dipelihara.
Peluang Usaha dari Produksi Silase
Selain digunakan sendiri, produksi silase bisa menjadi peluang usaha menjanjikan. Banyak peternak kecil membutuhkan pasokan silase siap pakai karena keterbatasan waktu dan alat.Harga silase di pasaran bervariasi antara Rp1.500–Rp3.000 per kilogram, tergantung bahan dan kualitas. Jika dikemas dengan rapi dan dipasarkan secara online melalui marketplace atau komunitas peternak, keuntungan bersih bisa sangat menarik.
Beberapa peternak bahkan membangun brand lokal silase mereka sendiri — lengkap dengan label nutrisi dan tanggal fermentasi — untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Kesimpulan: Kemandirian Pakan, Kemandirian Peternak
Silase bukan sekadar pakan fermentasi, tetapi simbol kemandirian peternak modern. Dengan memahami cara membuat dan mengelola silase, peternak dapat mengubah hijauan biasa menjadi “emas hijau” yang bernilai ekonomi tinggi.Manfaat silase sangat nyata: hemat biaya, bergizi tinggi, ramah lingkungan, dan mendukung ketahanan pangan hewani. Kini saatnya setiap peternak belajar membuat silase sendiri — demi peternakan yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan sepanjang tahun.

0 Komentar