Daun Indigofera sebagai Pakan Ayam: Manfaat, Kandungan, dan Cara Penggunaan

Indigofera - Dok. Gubernur Jatim

Bagi para peternak ayam, baik ayam pedaging maupun ayam petelur, biaya pakan merupakan faktor terbesar dalam usaha ternak. Tidak jarang, lebih dari 70% total biaya produksi habis untuk membeli pakan. Ketergantungan pada pakan pabrikan membuat peternak kerap menghadapi tantangan, apalagi ketika harga pakan melonjak. Karena itulah, semakin banyak peternak mulai mencari alternatif pakan yang lebih hemat, sehat, dan tetap bergizi tinggi.

Salah satu solusi yang kini banyak diperbincangkan adalah penggunaan daun Indigofera sebagai pakan ternak. Tanaman leguminosa ini dikenal cepat tumbuh, tahan kering, serta kaya akan protein nabati yang sangat dibutuhkan unggas. Artikel ini akan mengulas secara mendalam kandungan nutrisi, manfaat, cara pengolahan, hingga potensi ekonominya sebagai pakan ayam.

Mengenal Tanaman Indigofera

Indigofera adalah genus tanaman leguminosa dengan lebih dari 700 spesies yang tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki ciri khas berupa daun majemuk berwarna hijau segar, bunga kecil berwarna merah muda hingga ungu, serta kemampuan beradaptasi tinggi terhadap berbagai jenis tanah.

Salah satu keunggulan Indigofera adalah pertumbuhannya yang cepat. Dalam kondisi ideal, tanaman ini bisa dipanen pertama kali pada usia 6–8 bulan setelah tanam, lalu dapat dipangkas kembali setiap 45–60 hari. Kemampuannya menyerap nitrogen dari udara membuat tanah tempat tumbuhnya menjadi lebih subur. Tidak heran bila Indigofera disebut tanaman multifungsi, baik untuk penghijauan maupun sebagai sumber pakan ternak.

Kandungan Nutrisi Daun Indigofera

Daun Indigofera dikenal memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik bagi unggas. Berdasarkan penelitian, kadar protein kasar pada daun Indigofera kering dapat mencapai 23–28%, jauh lebih tinggi dibandingkan hijauan pakan lain seperti lamtoro atau kaliandra.

Selain protein, daun ini juga mengandung:
  • Serat kasar sekitar 13–15%
  • Kalsium dan fosfor yang penting untuk pertumbuhan tulang dan produksi telur
  • Vitamin A dan C yang berfungsi sebagai antioksidan
  • Pigmen alami seperti xanthophyll yang membuat kuning telur lebih cerah

Jika dibandingkan dengan pakan konvensional, kandungan protein Indigofera jauh lebih unggul. Misalnya, jagung hanya memiliki sekitar 8–9% protein, sedangkan dedak padi sekitar 12–14%. Dengan kandungan yang begitu tinggi, Indigofera dapat menjadi solusi untuk meningkatkan performa ayam secara alami.

Manfaat Daun Indigofera untuk Ayam

a. Untuk Ayam Petelur
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian Indigofera dalam ransum ayam petelur dapat meningkatkan produksi telur hingga 10–15%. Selain jumlah, kualitas telur juga meningkat: kuning telur lebih cerah, cangkang lebih kuat, dan masa produksi lebih panjang. Hal ini disebabkan kandungan pigmen alami dan kalsium dalam daun Indigofera.

b. Untuk Ayam Pedaging
Pada ayam pedaging, protein tinggi dalam Indigofera mampu mempercepat pertambahan bobot badan. Daging yang dihasilkan lebih padat, tidak berlemak berlebihan, serta memiliki kualitas gizi yang baik. Dengan pemberian teratur, ayam pedaging dapat mencapai berat panen optimal lebih cepat dibanding hanya mengandalkan pakan pabrik.

c. Untuk Kesehatan Ayam
Selain meningkatkan produktivitas, Indigofera juga bermanfaat bagi kesehatan ayam. Kandungan antioksidan alami membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga ayam lebih kebal terhadap penyakit. Serat kasarnya mendukung kesehatan pencernaan, sementara vitamin dan mineral mendukung metabolisme tubuh secara menyeluruh.

Cara Mengolah Daun Indigofera Menjadi Pakan Ayam

a. Pakan Segar
Daun Indigofera yang masih muda bisa langsung dipotong kecil-kecil lalu dicampurkan ke pakan ayam. Namun, pemberian segar sebaiknya tidak melebihi 10% dari total pakan karena kandungan seratnya masih cukup tinggi.

b. Pakan Kering (Tepung Indigofera)
Daun Indigofera dapat dijemur hingga kering lalu digiling menjadi tepung. Tepung ini kemudian dicampurkan ke dalam ransum bersama jagung, dedak, atau konsentrat. Bentuk tepung lebih tahan lama, mudah dicampur, dan lebih disukai ayam.

c. Pakan Fermentasi
Fermentasi Indigofera menggunakan EM4 atau ragi dapat meningkatkan kecernaan nutrisi. Caranya, daun yang sudah dicacah dicampur molase, air, dan EM4, kemudian disimpan dalam wadah tertutup selama 5–7 hari. Setelah difermentasi, pakan menjadi lebih lunak, beraroma harum, dan lebih mudah diserap tubuh ayam.

Cara Memberikan Pakan Indigofera pada Ayam

Pemberian Indigofera harus dilakukan dengan takaran yang tepat agar hasilnya maksimal.
  • Untuk ayam petelur: campurkan tepung Indigofera sebanyak 10–15% dari total pakan harian.
  • Untuk ayam pedaging: bisa diberikan hingga 20% dalam bentuk tepung atau fermentasi.
  • Tips transisi: lakukan secara bertahap agar ayam terbiasa, misalnya mulai dari 5% campuran lalu ditingkatkan perlahan.

Tantangan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meski kaya manfaat, penggunaan Indigofera juga memiliki beberapa catatan:
  1. Jika diberikan terlalu banyak dalam bentuk segar, ayam bisa mengalami diare karena kadar airnya tinggi.
  2. Kandungan serat yang terlalu besar dapat mengurangi kecernaan, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut seperti fermentasi.
  3. Peternak perlu memastikan ketersediaan daun dalam jumlah cukup, terutama untuk skala besar. Budidaya sendiri bisa menjadi solusi agar pasokan stabil.

Potensi Ekonomi Indigofera

Selain bermanfaat langsung untuk ayam, Indigofera juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.

1. Menekan biaya pakan
Dengan mengganti sebagian pakan pabrikan menggunakan Indigofera, biaya pakan dapat ditekan hingga 30%.

2. Peluang usaha baru
Peternak bisa menjual bibit Indigofera, daun segar, maupun tepung Indigofera kepada peternak lain.

3. Meningkatkan kemandirian peternak
Budidaya Indigofera sendiri membuat peternak tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pakan pabrikan. Hal ini mendukung keberlanjutan usaha ternak, terutama pada saat harga pakan melonjak.

Daun Indigofera merupakan salah satu alternatif pakan ayam yang sangat potensial. Dengan kandungan protein tinggi, vitamin, mineral, dan pigmen alami, tanaman ini mampu meningkatkan produksi telur, mempercepat pertumbuhan ayam pedaging, sekaligus menjaga kesehatan unggas.

Penggunaan Indigofera bisa dilakukan dalam bentuk segar, tepung, maupun fermentasi. Dengan takaran yang tepat, pakan ini mampu menekan biaya, meningkatkan hasil, dan memberikan nilai tambah bagi peternak.

Di tengah tantangan harga pakan yang terus naik, Indigofera hadir sebagai jawaban untuk peternakan ayam yang lebih hemat, sehat, dan berkelanjutan. Dengan sedikit usaha budidaya, daun hijau ini bisa menjadi investasi jangka panjang bagi para peternak Indonesia.

0 Komentar