Babad Tanah Kidangbang : Sejarah Singkat, Persebaran Dusun, Jajaran Pemimpin dan Potensi Desa

Desa Kidangbang Drone View - Laksono YT Channel

Desa Kidangbang merupakan salah satu dari 13 desa yang berada di wilayah kecamatan Wajak Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. Desa Kidangbang berjarak 4 Km dengan kantor Kecamatan dan berjarak sekitar 20 Km dengan pusat Ibu Kota Kabupaten Malang. Dengan luas wilayahnya 502 Ha, desa Kidangbang dihuni oleh 7.045 penduduk diantaranya 3.542 laki-laki dan 3.503 perempuan (data BPS Kab. Malang 2021) dan tersebar atas 11 Rukun Warga (RW) dan 43 Rukun Tetangga (RT). 


Desa Kidangbang terletak paling barat di antara ke-13 desa lainnya di kecamatan Wajak. Sehingga sebagian wilayahnya berbatasan dengan desa Pringu yang berada di kecamatan Bululawang dan desa Pandanmulyo serta Ngawonggo yang berada di kecamatan Tajinan. 


Sejarah Desa Kidangbang 

Sejarah Desa Kidangbang sudah ada sejak zaman dahulu dan tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Mataram di Jawa Tengah/Yogyakarta. Desa ini bermula dari kedatangan seorang Priyayi bernama KI SARNADI dari Kerajaan Mataram. Ki Sarnadi adalah orang yang membuka area yang sekarang menjadi Desa Kidangbang. Nama Kidangbang sendiri diambil dari nama hewan peliharaan Ki Sarnadi, yaitu seekor kijang berwarna merah.


Selain Kidangbang, ada cerita pula bahwa Dusun Kidangberik terbentuk karena ada seorang tokoh perempuan bernama NYAI SARINTEN yang turut membuka hutan yang saat ini menjadi Dusun Kidangberik. Nyai Sarinten juga memperjuangkan sosial budaya serta adat istiadat di Dusun Kidangberik.


Awalnya, Desa Kidangbang terdiri dari dua dusun, yaitu dusun Kidangbang dan dusun Kidangberik. Namun, karena perkembangan jumlah penduduk dan luas wilayah, pada tahun 1990 Dusun Kidangbang dibagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Krajan dan Dusun Meduran. Kemudian, pada tahun 2012, sebagian wilayah Dusun Krajan juga dibagi menjadi Dusun Pojok.


Berkat jasa-jasa dari Ki Sarnadi dan Nyai Sarinten, setiap tahun masyarakat Desa Kidangbang masih mengadakan ritual tasyakuran yang dilaksanakan di punden dan dipercayai sebagai tempat peristirahatan terakhir atau makam kedua tokoh tersebut.


img - MIS Al Mubarak

Jajaran Pemimpin Desa Kidangbang

Sejak berdirinya Pemerintahan Desa Kidangbang pada tahun 1904, telah terjadi 13 kali pergantian pemimpin desa hingga saat ini. Berikut adalah data pemimpin Desa Kidangbang sejak sejarah desa tercatat:

NONAMAMASA JABATAN
1Wongso Dipo1904 – 1917 (13 th)
2Aris Gendok1917 – 1930 (13 th)
3Sero1930 – 1936 ( 6 th)
4P. Yas1936 – 1940 ( 4 th)
5Murawi1940 – 1949 ( 9 th)
6Tekad1949 – 1951 ( 2 th)
7Duladjis1951 – 1970 (19 th)
8Tamsir1970 – 1972 ( 2 th)
9Duriyat1972 – 1976 ( 4 th)
10Siranto Noto Karyo Utomo1976 – 1998 (22 th)
11Joko Umbaran1998 – 2001 ( 3 th)
12Ralianto Nirfana E.S2001 – 2011 (10 th)
13Daman Tri Wahyudi2011 s/d sekaran

Lembaga Pendidikan di Desa Kidangbang

Lembaga pendidikan adalah suatu organisasi atau institusi yang didirikan dengan tujuan memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada individu atau kelompok masyarakat. Lembaga pendidikan dapat berupa lembaga formal atau nonformal, dan memiliki berbagai tingkat atau jenjang pendidikan, seperti pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.


Lembaga pendidikan formal biasanya diatur oleh negara dan memiliki kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah. Contohnya adalah sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi. Sementara itu, lembaga pendidikan nonformal tidak diatur oleh negara dan tidak memiliki kurikulum yang baku. Contohnya adalah kursus bahasa, kursus keterampilan, dan pelatihan kerja.


Tujuan dari lembaga pendidikan adalah untuk membantu individu dalam mencapai potensi maksimalnya melalui pembelajaran dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan. Lembaga pendidikan juga bertujuan untuk mempersiapkan individu untuk menghadapi kehidupan dan tantangan masa depan, serta mempromosikan nilai-nilai yang positif seperti kesadaran sosial, toleransi, dan integritas.


img - SDN 01 Kidanabang

Di Desa Kidangbang, terdapat beberapa lembaga pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal didominasi oleh Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak, sementara untuk pendidikan non formal lebih didominasi Tempat Pendidikan Al-Qur’an dan juga Bimbingan Belajar yang dimiliki oleh perorangan. Untuk sekolah dasar terdapat SDN Kidangbang 01, 02 dan 03. Serta untuk Taman Kanak-Kanak terdapat TK Dharma Wanita Persatuan 2 yang berada di dusun Kidangberik dan TK Dharma Wanita Persatuan 4 yang berada di Krajan Desa Kidangbang, serta selain itu juga masih terdapat TK  Muslimat NU 5 dan juga RA Al Mubarok. Selain itu juga terdapat 2 Madrasah Ibtidaiyah yakni MIS Nuzulul Ulum dan MIS Al Mubarok. Selain itu juga masih ada PAUD yang lokasinya berada di gedung Perkantoran Pemerintah Desa Kidangbang.


Dari sisi keagamaan, Desa Kidangbang juga memiliki Majelis Dzikir Wat Ta’lim Rohmatul Ummat, yang secara rutin istiqomah melaksanakan kajian dan dakwah disetiap pekan dengan berkeliling dari satu lokasi antar RW di Desa Kidangbang bahkan juga hingga di luar Desa Kidangbang. Hal ini memberikan dampak yang sangat positif sebagai wadah pendidikan keagamaan bagi lintas umur khususnya dalam memperdalam ilmu agama di bagi masyarakat di Desa Kidangbang secara khusus.


Potensi Desa Kidangbang

Potensi desa merupakan segala sumber daya yang dimiliki oleh sebuah desa, baik berupa sumber daya alam, manusia, maupun modal. Desa Kidangbang memiliki potensi yang sangat besar dan bervariasi, dilihat dari kondisi geografis, keadaan sosial, dan budaya yang dimilik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat desa dan pemerintah untuk menggali potensi yang ada dan memanfaatkannya secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan desa Kidangbang.


Potensi alam adalah salah satu potensi desa yang dimiliki oleh Desa Kidangbang. Dengan  memiliki sumber daya alam seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan perekonomian desa. 


Potensi manusia adalah salah satu potensi desa yang juga sangat penting. Masyarakat desa memiliki potensi dalam hal kearifan lokal, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki oleh masyarakat desa. Desa Kidangbang setidaknya memiliki beberapa komunitas kesenian diantaranya adalah Kesenian Kuda Lumping, Bantengan, Warok, Reog, Drum Band, serta komunitas-komunitas lainnya seperti Komunitas Sepeda Onthel dan lain sebagainya.


Potensi Pendukung Lainnya

Dari 13 Desa yang berada di wilayah Kecamatan Wajak, Desa Kidangbang saat ini adalah satu-satunya desa yang memiliki layanan fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit Umum yakni RSU Wajak Husada. Dengan adanya faskes tersebut, sudah pasti mendorong peningkatan taraf kesejahteraan di desa Kidangbang. Selain itu, hadirnya developer perumahan Omah Perdana yang telah membangun beberapa unit rumah, serta hadirnya kantor ekspedisi dan minimarket modern skala nasional setidaknya menjadi indikator bahwa potensi desa Kidangbang cukup strategis sebagai hub perekonomian kedepannya khususnya di wilayah kecamatan Wajak.


img - RSU Wajak Husada

Potensi Wisata 

Desa Kidangbang memiliki potensi alam berupa sumber mata air dengan debit air yang stabil di setiap tahunnya. Meski demikian, desa ini belum memiliki spot wisata alam yang dikembangkan dan diberdayakan seperti yang telah dimiliki oleh desa-desa lainnya di wilayah kecamatan Wajak. Jikalau nantinya bakal ada spot wisata yang dikembangkan, pun tidak harus sama dan meniru dari spot-spot wisata yang telah ada. 


Satu hal yang bisa dilakukan adalah berkolaborasi dengan desa-desa disekitar atau yang terdekat dengan desa Kidanabang, misalnya merevitalisasi jalan-jalan desa yang memiliki view menarik untuk dijadikan track bersepeda lintas desa. Dengan begitu, dapat menarik para penghobi sepeda atau komunitas-komunitas pesepeda dari kota maupun lainnya untuk melewati desa Kidanabang dan desa sekitarnya. Dengan begitu, potensi ekonomi yang lain akan terdorong dan berbanding lurus. Apalagi jika nantinya, disediakan satu lokasi sebagai rest area yang mana dilokasi tersebut bisa kita display produk-produk desa setempat maupun produk hasil kolaborasi dengan desa lainnya.


img - TK Muslimat NU 05 

Kawasan Minapolitan

Desa Kidangbang adalah salah satu desa yang berada di Wilayah Kecamatan Wajak. Tentunya juga tidak terlepas dari program kecamatan yakni tentang pembangunan kawasan minapolitan. 


Minapolitan adalah kebijakan pembangunan ekonomi yang berfokus pada pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak serta meningkatkan produksi dan daya saing produk-produk pertanian, perikanan, dan peternakan. Istilah "minapolitan" sendiri merupakan singkatan dari "Minat Pemodal dan Industrialisasi Pertanian, Perikanan, dan Peternakan".


Salah satu tujuan utama minapolitan adalah meningkatkan pendapatan petani, nelayan, dan peternak dengan cara meningkatkan produksi dan nilai tambah produk mereka. Selain itu, minapolitan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk serta memperluas pasar domestik dan internasional bagi produk-produk tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas produksi, mengembangkan teknologi pertanian yang modern, dan meningkatkan akses pasar melalui peningkatan infrastruktur dan peningkatan jaringan pemasaran.


Selain itu, kebijakan minapolitan juga mencakup pengembangan usaha mikro dan kecil di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan sektor-sektor tersebut serta meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam pengembangan usaha mikro dan kecil, minapolitan menyediakan bantuan modal, pelatihan, dan akses pasar sehingga usaha tersebut dapat berkembang dan memperluas pasar.





0 Komentar