Murai Batu : Panduan Lengkap Merawat Untuk Pemula Agar Cepat Gacor dan Siap Lomba

Istockphoto/ @WirestockInc)

Burung murai batu (Copsychus malabaricus) adalah salah satu burung kicau paling diminati di Indonesia karena keindahan suara kicauannya, variasi lagu, serta gayanya yang atraktif saat berkicau. Dalam dunia perburungan, murai batu menduduki kasta tertinggi dan sering menjadi primadona dalam perlombaan burung berkicau. Banyak penghobi rela mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan burung dengan kualitas unggul. Artikel ini hadir untuk membantu Anda memahami secara mendalam cara merawat murai batu agar cepat gacor, sehat, dan siap berlaga di ajang kompetisi.

Mengenal Burung Murai Batu

Murai batu memiliki tubuh ramping dengan panjang tubuh sekitar 14–28 cm. Salah satu ciri fisiknya yang paling mencolok adalah ekor panjang dan melengkung yang bergerak dinamis saat burung berkicau. Kicauannya sangat variatif, mampu meniru suara burung lain dan bersifat territorial.

Beberapa jenis murai batu yang populer di kalangan penghobi antara lain:
  • Murai Batu Medan: Dikenal karena ekor panjang dan suara yang lantang. Postur tubuh besar dan gaya bertarungnya kuat.
  • Murai Batu Nias: Tidak memiliki warna putih di ekor (full hitam) dan terkenal karena mental bertarung yang stabil.
  • Murai Batu Kalimantan (Borneo): Suara rapat, gaya agresif, cocok untuk latber/lomba kecil.
  • Murai Batu Aceh dan Lampung: Juga cukup dikenal dengan suara tembakan dan gaya bertarung khas.
  • Setiap jenis memiliki kelebihan masing-masing, tergantung preferensi pemilik dan kebutuhan lomba.

Tips Memilih Murai Batu Berkualitas

Pemilihan burung adalah tahap awal yang krusial. Berikut kriteria umum murai batu prospek:

1. Postur tubuh: Idealnya proporsional; tubuh panjang, dada lebar, dan kaki kuat.
2. Mata: Terlihat tajam, menandakan vitalitas tinggi.
3. Paruh: Simetris, tidak bengkok, dan terbuka saat bunyi.
4. Gerakan: Lincah, aktif, tidak penakut.
5. Mental: Tidak takut saat didekati manusia, tetap bunyi saat ada suara asing.
6. Trah (keturunan): Anak dari indukan jawara biasanya memiliki potensi bagus.

Belilah dari penangkar resmi atau komunitas terpercaya yang bisa menunjukkan riwayat perawatan dan silsilah burung.

Cara Merawat Murai Batu Agar Cepat Gacor

Untuk menghasilkan burung yang gacor dan berprestasi, diperlukan pola rawatan teratur:

1. Pakan Harian:
Voer berkualitas tinggi sebagai makanan pokok.
  • Extra Fooding (EF):
  • Pagi: 5–10 ekor jangkrik
  • Siang: kroto segar (1 sendok teh, 2–3 kali seminggu)
  • Sore: 2–5 ekor ulat hongkong (jangan terlalu sering)
2. Pemandian dan Penjemuran:
  • Mandikan tiap pagi antara pukul 07.00–08.00, bisa menggunakan semprotan halus atau cepuk.
  • Jemur di bawah sinar matahari pagi maksimal 1 jam (hindari lebih dari jam 10.00).
3. Pengembunan:
  • Dilakukan sebelum subuh (jam 04.30–05.30), efektif menstimulasi burung agar rajin berkicau.
4. Pemasteran:
  • Gunakan suara master (audio atau burung asli) seperti cililin, kapas tembak, kenari, cucak jenggot.
  • Waktu efektif: setelah mandi dan saat burung diistirahatkan (siang-sore).
5. Kebersihan Kandang:
  • Bersihkan setiap hari: alas kotoran, tempat makan/minum.
  • Pastikan tidak ada sisa pakan busuk atau serangga mati.

Mempersiapkan Murai Batu untuk Lomba

Agar siap bertanding, murai batu perlu mendapat latihan khusus:
1. Latihan Gantang:
  • Gantung burung di lokasi ramai (pasar, taman, pinggir jalan) untuk melatih mental.
  • Perkenalkan dengan suara murai lain agar terbiasa kompetisi.
2. Pengkondisian Lomba:
  • H-7: Kurangi EF agar birahi stabil
  • H-3: Tingkatkan jangkrik + masteran
  • H-1: Mandikan, jemur singkat, istirahat total
  • Hari H: Berikan kroto dan jangkrik porsi lebi
3. Pemeriksaan Fisik:
  • Pastikan tidak sedang mabung
  • Kuku dan paruh tidak terlalu panjang
  • Burung dalam kondisi sehat dan aktif
Kesalahan Umum dalam Merawat Murai Batu
Kesalahan perawatan bisa berdampak pada performa burung:
  • Overdosis EF: menyebabkan birahi tinggi, burung agresif berlebihan, bahkan macet bunyi.
  • Terlalu serin dimandikan: membuat burung kedinginan dan lesu.
  • Kandang tidak bersih: menimbulkan penyakit seperti kutu, jamur, dan infeksi saluran pernapasan.
  • Tidak ada jadwal tetap: membuat burung stres dan tidak stabil.

Harga dan Tren Pasar Murai Batu

Harga murai batu dipengaruhi oleh faktor berikut:
  • Jenis: Murai Batu Medan lebih mahal dibanding Borneo
  • Umur: Anakan lebih murah, burung jadi lebih mahal
  • Prestasi: Murai juara lomba bisa mencapai Rp25–100 juta
  • Trah: Anak dari indukan juara otomatis bernilai tinggi

Tips aman membeli:

  • Lakukan transaksi langsung (COD)
  • Cek kondisi fisik dan mental burung
  • Minta rekam suara jika beli online
  • Hindari harga terlalu murah yang tidak masuk akal

Komunitas dan Forum Murai Batu

Komunitas murai batu aktif di berbagai kota dan online:
  • Forum Kaskus, grup Facebook "Murai Batu Indonesia"
  • Channel YouTube seperti Om Kicau, Ronggolawe, dan Kicau Mania
  • Event tahunan seperti Piala Raja, Piala Presiden, dan kontes regional
Bergabung dalam komunitas membuka peluang bertukar pengalaman, mengikuti lomba, hingga berjualan anakan atau pakan burung.

Merawat murai batu bukan sekadar hobi, tetapi juga seni dan dedikasi. Burung ini memerlukan perhatian penuh, jadwal perawatan yang disiplin, serta kesabaran tinggi. Dengan pemahaman yang mendalam dan pendekatan yang benar, murai batu Anda akan menjadi burung yang gacor, sehat, dan siap mencetak prestasi. Terus belajar dan berinteraksi dengan komunitas adalah kunci kesuksesan dalam dunia murai batu.

0 Komentar