Sejak pagi, suasana lokasi pembangunan telah dipenuhi semangat kebersamaan. Warga, perangkat desa, serta para pemangku kepentingan hadir menyaksikan dimulainya pembangunan gedung yang kelak menjadi pusat aktivitas ekonomi desa. Gedung koperasi ini dirancang bukan hanya sebagai bangunan administratif, tetapi sebagai ruang tumbuh bagi usaha, kolaborasi, dan kesejahteraan masyarakat Kidangbang.
Kehadiran Para Tokoh Desa dan Unsur Forkopimcam
Acara peletakan batu pertama dihadiri langsung oleh Kepala Desa Kidangbang, Bapak Daman Tri Wahyudi, beserta jajaran perangkat desa. Hadir pula Ketua BPD Desa Kidangbang, Bapak Ngatmari, yang sekaligus bertindak sebagai pengawas KDMP Desa Kidangbang bersama jajaran anggota BPD. Pengurus KDMP Desa Kidangbang juga tampak lengkap, dengan Ketua Koperasi, Didik Ismanadi, yang sejak awal menjadi penggerak utama terbentuknya koperasi desa ini.Kehadiran unsur Forkopimcam turut memperkuat makna acara. Danramil Kecamatan Wajak, Kapten Arh. Pitono, hadir didampingi Babinsa sebagai bentuk dukungan TNI terhadap pembangunan dan penguatan ekonomi desa. Sinergi antara pemerintah desa, lembaga desa, pengurus koperasi, dan aparat kewilayahan ini menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan KDMP Kidangbang ke depan.
![]() |
| Prosesi Sedekah Bumi Dengan Seperangkat Sesaji |
Filosofi Minggu Kliwon sebagai Awal Pembangunan
Pemilihan hari Minggu Kliwon sebagai waktu pelaksanaan peletakan batu pertama bukanlah tanpa makna. Kepala Desa Kidangbang secara khusus memilih hari tersebut dengan mempertimbangkan filosofi Jawa yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Dalam kepercayaan Jawa, Minggu Kliwon dikenal sebagai “Tibo Dunyo”, hari yang diyakini memiliki energi pembawa rezeki, karisma alami, serta insting tajam dalam membaca peluang.Minggu Kliwon dipercaya sebagai waktu yang baik untuk memulai usaha atau kegiatan yang mengandalkan relasi sosial dan interaksi ekonomi. Energi hari tersebut diyakini mampu membuka jalan keluar di tengah tantangan, menghadirkan keberuntungan yang tak terduga, serta membawa keberkahan jangka panjang. Nilai filosofis inilah yang diharapkan menyertai perjalanan KDMP Desa Kidangbang sebagai lembaga ekonomi yang tumbuh bersama masyarakat.
![]() |
| Prosesi Peletakan Batu Pertama Oleh Kepala Desa |
Ritual Adat sebagai Wujud Syukur dan Doa
Acara dimulai dengan prosesi membuka bumi, sebuah ritual khas masyarakat Jawa yang sarat makna. Sajen disiapkan dan doa dipanjatkan untuk para leluhur, disertai pembakaran dupa sebagai simbol penghormatan dan permohonan keselamatan. Ritual ini bukanlah bentuk kemusyrikan, melainkan ekspresi budaya yang dimaknai sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas izin dan anugerah yang diberikan.Setelah prosesi pembukaan, dilakukan peletakan batu pertama sebanyak 13 buah, sesuai dengan jumlah neptu Minggu Kliwon yang bernilai 13. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Kepala Desa Kidangbang, dilanjutkan oleh Ketua BPD Desa Kidangbang, dan kemudian oleh Ketua KDMP Desa Kidangbang. Momen ini menjadi simbol dimulainya pembangunan fisik sekaligus penguatan tekad bersama dalam membangun kemandirian ekonomi desa.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan penyajian tumpeng. Tumpeng menjadi simbol rasa syukur, harapan akan kelimpahan rezeki, serta doa agar pembangunan gedung koperasi berjalan lancar dan membawa manfaat bagi seluruh warga Desa Kidangbang.
![]() |
| Tasyakuran Bareng Danramil |
Gedung KDKMP dengan Standar Nasional
Pembangunan gedung KDKMP Desa Kidangbang dilaksanakan dengan mengacu pada standar nasional yang ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan fisik KDKMP. Regulasi ini menjadi landasan agar koperasi desa di seluruh Indonesia memiliki kualitas bangunan yang seragam, aman, dan fungsional.Standar tersebut mengatur agar gedung koperasi dibangun di atas lahan minimal 1.000 meter persegi, dengan sekitar 600 meter persegi digunakan untuk gerai pelayanan dan kantor operasional. Desain bangunan dirancang dengan ukuran kurang lebih 20 x 30 meter, dilengkapi ruang gerai, area pergudangan, serta fasilitas pendukung lainnya yang menunjang aktivitas ekonomi dan pelayanan anggota koperasi.
Pembangunan gedung KDKMP Desa Kidangbang dilaksanakan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara, perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah pusat. Pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan melalui berbagai metode, baik swakelola, padat karya, maupun penunjukan langsung, menyesuaikan dengan kondisi dan karakteristik desa.
Ikon Ekonomi Desa yang Modern dan Berkelanjutan
Keseragaman desain gedung KDKMP bukan semata soal estetika, melainkan strategi untuk membangun identitas koperasi desa sebagai ikon ekonomi yang modern dan profesional. Dengan desain yang seragam dan kualitas konstruksi yang terjamin, masyarakat diharapkan mudah mengenali KDKMP sebagai pusat layanan ekonomi desa yang terpercaya.Lebih dari itu, standar pembangunan ini menjadi pedoman agar proses pembangunan berjalan efisien, cepat, dan memenuhi kriteria bangunan publik yang aman serta berkelanjutan. Gedung KDKMP Desa Kidangbang diharapkan tidak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi, tetapi juga ruang belajar, berkolaborasi, dan berinovasi bagi masyarakat desa.
Peletakan batu pertama ini menjadi awal dari perjalanan panjang KDMP Desa Kidangbang. Dengan dukungan semua pihak, semangat kebersamaan, serta doa yang mengiringi, gedung koperasi ini diharapkan tumbuh menjadi pusat penggerak ekonomi desa, membawa kesejahteraan, kemandirian, dan masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Kidangbang.




0 Komentar