Dua hari penuh akan diwarnai dengan berbagai pameran karya, pertunjukan seni, dan kompetisi kreatif yang menegaskan bahwa Kabupaten Malang bukan hanya kaya akan alam, tetapi juga menjadi ladang subur bagi tumbuhnya kreativitas masyarakatnya.
Hari Pertama: Panggung Ekonomi Kreatif dan Budaya Lokal
Hari pertama, Sabtu, 8 November 2025, menjadi momentum pembuka yang menggugah semangat para pelaku kreatif, seniman, dan masyarakat umum. Sejak pagi, suasana Boonpring akan dipenuhi dengan warna-warni produk lokal, musik, dan kesenian tradisional.Festival Ekonomi Kreatif & Pasar Deling Boonpring
Acara dibuka dengan Festival Ekonomi Kreatif, di mana para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai subsektor Ekraf — mulai dari kuliner, kriya, fashion, hingga desain dan digital art — akan memamerkan hasil karyanya.Bersamaan dengan itu, Pasar Deling Boonpring hadir sebagai ruang transaksi sekaligus interaksi. Para pengunjung dapat berbelanja produk lokal khas Kabupaten Malang, mencicipi kuliner tradisional, hingga menyaksikan langsung proses pembuatan kerajinan tangan dari para pengrajin lokal
Festival Wayang Topeng Malangan
Tak lengkap rasanya berbicara tentang budaya Malang tanpa menyinggung Wayang Topeng Malangan. Festival ini menjadi bagian istimewa dari hari pertama, menampilkan kisah klasik Jawa Timur dengan gaya khas Malangan yang megah dan berkarakter kuat.Selain menjadi tontonan yang memukau, kehadiran Wayang Topeng di Festival Ekraf juga menjadi bentuk pelestarian budaya leluhur, sekaligus wadah regenerasi bagi seniman muda yang ingin melanjutkan tradisi ini.
Festival Band Pelajar SMA/K
Untuk melibatkan generasi muda, panitia juga menggelar Festival Band Pelajar SMA/K, yang menjadi ajang ekspresi musik bagi para pelajar se-Kabupaten Malang. Lewat kompetisi ini, semangat kreativitas remaja dituangkan dalam harmoni musik dan lirik yang merefleksikan semangat daerahnya.Pemutaran Film “Es Teh Hangat” dan Film Lokal
Menjelang malam, suasana Boonpring akan berubah menjadi ruang sinema terbuka. Pengunjung akan diajak menikmati pemutaran film “Es Teh Hangat” serta beberapa film lokal karya sineas muda Malang Raya.Agenda ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga memberi ruang apresiasi bagi dunia perfilman daerah, yang kian berkembang dan menjadi bagian dari industri kreatif nasional.
Hari Kedua: Tradisi, Kreativitas, dan Identitas Kabupaten Malang
Memasuki hari kedua, Minggu, 9 November 2025, Festival Ekraf Kabupaten Malang 2025 kembali menyajikan rangkaian acara yang tak kalah meriah, dengan perpaduan antara tradisi, inovasi, dan promosi pariwisata daerah.Gerak Jalan Tradisional
Pagi hari akan dimulai dengan Gerak Jalan Tradisional, melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan. Tak sekadar olahraga, kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat Kabupaten Malang, yang terus melangkah maju dalam harmoni budaya dan kreativitas.Launching Logo Branding Pariwisata Kabupaten Malang
Salah satu momen penting pada hari kedua adalah peluncuran resmi logo branding pariwisata Kabupaten Malang. Logo baru ini diharapkan menjadi simbol identitas baru yang lebih segar dan representatif terhadap kekayaan potensi wisata, budaya, serta semangat masyarakatnya.Peluncuran ini juga menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Malang dalam memperkuat posisi daerah sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur dan nasional.
Grand Final Joko Roro Cilik 2025
Sore hari akan menjadi puncak kemeriahan dengan digelarnya Grand Final Joko Roro Cilik Kabupaten Malang 2025. Ajang ini merupakan bentuk apresiasi terhadap generasi muda yang berprestasi, berbudaya, dan memiliki wawasan luas tentang pariwisata serta ekonomi kreatif.Para finalis Joko Roro Cilik tidak hanya bersaing dalam penampilan, tetapi juga dinilai dari kemampuan komunikasi, pengetahuan daerah, serta gagasan kreatifnya dalam memajukan Kabupaten Malang.
Festival Wayang Topeng & Ekraf
Menjelang malam, kembali digelar Festival Wayang Topeng & Ekraf, yang kali ini dikemas lebih megah dengan kolaborasi antara seniman tradisional dan pelaku kreatif muda. Pementasan ini diharapkan menjadi simbol perpaduan antara warisan budaya dan inovasi modern, menegaskan bahwa tradisi tetap dapat hidup berdampingan dengan semangat zaman.Hiburan Band Penutup
Sebagai penutup rangkaian acara, penampilan band-band lokal akan menghibur pengunjung dengan musik energik yang mencerminkan semangat kreatif anak muda Malang. Suasana malam Boonpring akan menjadi klimaks dari dua hari penuh inspirasi, karya, dan kolaborasi lintas generasi.Boonpring Turen: Panggung Alam untuk Kreativitas Tanpa Batas
Pemilihan Boonpring Turen sebagai lokasi Festival Ekraf 2025 bukan tanpa alasan. Kawasan wisata ini dikenal dengan keindahan ribuan rumpun bambu, udara sejuk, dan danau alami yang menenangkan.Tempat ini menjadi simbol harmoni antara alam, budaya, dan manusia, sejalan dengan semangat Festival Ekraf yang mengangkat potensi lokal tanpa merusak keseimbangan lingkungan.
Selain menikmati rangkaian acara, pengunjung juga bisa berwisata menikmati keindahan alam Boonpring, mencicipi kuliner khas, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar yang ramah.
Semangat Festival Ekraf: Menumbuhkan Karya, Menguatkan Identitas
Lebih dari sekadar hiburan, Festival Ekraf Kabupaten Malang 2025 adalah ajang kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pelaku UMKM, seniman, siswa, komunitas kreatif, dan pemerintah daerah.Tujuannya jelas: membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas budaya Malang.
Melalui festival ini, Kabupaten Malang menunjukkan bahwa kekuatan daerah tidak hanya terletak pada sumber daya alamnya, tetapi juga pada ide, karya, dan semangat warganya untuk terus berinovasi.
Jangan lewatkan!
Catat tanggalnya — 8–9 November 2025, di Boonpring Turen.Dua hari penuh inspirasi, budaya, dan semangat kreatif menanti Anda dalam Festival Ekraf Kabupaten Malang 2025, tempat di mana kearifan lokal bertemu dengan inovasi masa depan.

0 Komentar