Peserta Jepret Swargo Bersama Tim Artureborn |
Kegiatan ini dirancang untuk menggugah minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap potensi budaya dan warisan lokal yang dimiliki Kampoeng Ngawonggo. Lewat lensa para pegiat fotografi, keindahan, keunikan, dan kekayaan aktivitas masyarakat setempat coba diabadikan dan disebarluaskan kepada publik yang lebih luas.
Mohammad Rizki, selaku Project Manager pada event ini menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini bukan sekadar untuk berburu gambar, tetapi juga sebagai ajakan untuk lebih peduli dan terlibat dalam pelestarian budaya lokal. “Melalui Jepret Swargo, kami ingin mengajak masyarakat untuk menangkap keunikan budaya Kampung Ngawonggo lewat lensa kamera. Ini juga menjadi cara kami membangun keterlibatan audiens terhadap budaya lokal dan membangun antusiasme menuju main event mendatang,” ujarnya.
Peserta di salah satu spot photo |
Dominikus salah satu peserta menyatakan keseruannya saat mengeksplorasi area pasar. “Spot pasar menjadi favorit karena menghadirkan tiga model dengan berbagai properti, sehingga kami bisa mengeksplorasi banyak hal,” ujarnya.
Spot Pasar Jepret Swargo |
Keseruan acara ini juga dirasakan oleh Abdurahman yang hadir. Ia mengaku sangat menikmati kegiatan hunting foto, terutama karena sesuai dengan hobinya dalam dunia fotografi. “Event ini seru sekali! Apalagi saya memang hobi memotret dan hunting foto. Ini merupakan kali kedua saya mengikuti kegiatan hunting bersama komunitas dan teman-teman fotografer. Kalau nanti ada event seperti ini lagi, saya pasti akan ikut lagi,” ungkapnya dengan antusias.
Spot Pasar Jepret Swargo |
Selain berburu gambar, peserta juga diajak menyelami nilai-nilai historis melalui sarasehan budaya bersama Ketua RT 04 dan pengelola Situs Patirtaan Ngawonggo. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan penjelasan langsung mengenai sejarah awal mula Situs Patirtaan Ngawonggo.
Cak Yasin - Pengelola Situs Patirtaan (tengah) bersama Peserta |
Mohammad Rizki, selaku Project Manager juga menyampaikan harapan kedepannya untuk kegiatan Jepret Swargo yang diharapkan menjadi titik awal dari rangkaian budaya yang lebih besar dan berkelanjutan. “Harapannya, Jepret Swargo ini bisa menjadi titik awal dari rangkaian kegiatan budaya yang lebih besar dan berkelanjutan. Melihat antusiasme peserta kemarin, kami yakin main event nanti akan lebih meriah dan ramai. Ke depan, kami berharap event ini bisa menjadi gerbang awal kolaborasi antara kami tim PR, komunitas kreatif, dan para penggiat budaya lokal, agar Kampung Ngawonggo semakin dikenal dan diapresiasi, tidak hanya sebagai dari tomboan saja, tapi juga sebagai pusat kegiatan budaya yang hidup,” ujarnya.
Peserta Jepret Swargo Bersama Pengelola dan Talent |
Sebagai penutup, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi awal dari berbagai kolaborasi kreatif lainnya yang melibatkan komunitas, pelaku budaya, dan masyarakat luas demi menjaga keberlanjutan warisan budaya daerah.
Credit Photo : Tim Artureborn
Teks : Tim Artureborn
Instagram : @artureborn
0 Komentar