Pupuk Kohe: Solusi Organik Berkelanjutan untuk Masa Depan Pertanian Indonesia

img - organisasi.co.id

Pertanian modern menghadapi dua tantangan besar: penurunan kesuburan tanah akibat ketergantungan pada pupuk kimia, dan kebutuhan untuk menghasilkan pangan yang sehat serta ramah lingkungan. Dalam konteks inilah pupuk kohe, atau pupuk yang berasal dari kotoran hewan, hadir sebagai solusi tradisional yang relevan kembali di era pertanian berkelanjutan.

Penggunaan pupuk kohe telah dikenal sejak lama, terutama di kalangan petani tradisional. Kini, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya pertanian organik, pupuk kohe kembali mendapat tempat sebagai pilar utama dalam membangun ekosistem pertanian yang sehat dan produktif.

Mengenal Pupuk Kohe

Pupuk kohe adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan seperti sapi, kambing, ayam, kelinci, hingga kuda. Dalam bentuk alaminya, kotoran hewan mengandung unsur hara utama seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta bahan organik lain yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Namun, tidak semua kotoran hewan bisa langsung digunakan. Kohe harus melalui proses pengolahan tertentu agar menjadi pupuk yang aman dan efektif. Penggunaan kohe mentah berisiko membawa patogen, jamur, atau bahkan menghambat pertumbuhan tanaman karena kadar amonia yang tinggi.

Jenis-Jenis Pupuk Kohe dan Karakteristiknya

Setiap jenis kotoran hewan memiliki kandungan dan karakteristik berbeda, sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan kondisi lahan. Berikut penjelasan mendalamnya:

1. Kohe Sapi
  • Tekstur: Lembut, berair.
  • Nutrisi: Mengandung nitrogen dalam kadar sedang.
  • Keunggulan: Mudah didapat, cocok untuk tanaman sayur dan padi.
  • Kelemahan: Butuh fermentasi lebih lama karena kadar air tinggi.
2. Kohe Kambing
  • Tekstur: Kering, berbentuk butiran kecil.
  • Nutrisi: Kandungan nitrogen dan kalium tinggi.
  • Keunggulan: Cepat terurai, cocok untuk tanaman buah dan hortikultura.
  • Kelemahan: Jumlah produksi per ekor lebih sedikit dibanding sapi.
3. Kohe Ayam
  • Tekstur: Lembut dan padat.
  • Nutrisi: Sangat tinggi nitrogen dan fosfor.
  • Keunggulan: Meningkatkan pertumbuhan daun dan akar secara cepat.
  • Kelemahan: Harus difermentasi matang, karena sifat panasnya bisa membakar tanaman.
4. Kohe Kuda/Kelinci
  • Unik karena kandungan seratnya tinggi, bagus untuk struktur tanah.
  • Umumnya digunakan di pertanian skala kecil atau urban farming.


Proses Fermentasi: Kunci Keamanan dan Kualitas

Pupuk kohe yang baik bukan hanya ditentukan oleh sumber hewannya, tetapi juga oleh proses pengolahan yang benar. Fermentasi atau dekomposisi adalah langkah penting untuk menghilangkan bau, menurunkan kadar air, membunuh patogen, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.

Langkah Fermentasi Sederhana:

1. Campur kohe dengan bahan kaya karbon seperti jerami cincang, sekam, atau serbuk gergaji.
2. Tambahkan EM4 (Effective Microorganisms) atau MOL (mikroorganisme lokal).
3. Siram air secukupnya hingga lembab (tidak terlalu basah).
4. Tutup rapat menggunakan terpal/plastik dan biarkan 2–4 minggu.
5. Aduk setiap minggu agar merata.
6. Kohe matang ditandai dengan bau tanah, warna coklat kehitaman, dan tidak panas saat disentuh.

Cara Penggunaan Pupuk Kohe di Lahan Pertanian

Penggunaan pupuk kohe perlu disesuaikan dengan jenis tanaman dan tahap pertumbuhannya. Berikut panduan umum:
  • Pra-tanam: Campurkan kohe dengan tanah dan biarkan 1–2 minggu sebelum tanam.
  • Saat tanam: Letakkan pupuk kohe di lubang tanam dan tutup dengan tanah tipis sebelum meletakkan benih/bibit.
  • Pemeliharaan: Taburkan pupuk kohe di sekitar batang secara berkala, lalu siram.
Dosis Umum:
  • Tanaman sayur: 1–2 kg/m².
  • Tanaman buah: 3–5 kg/tanaman/tahun.
  • Padi/ladang: 500–1000 kg/hektare, tergantung kebutuhan unsur hara tanah.
Manfaat Jangka Panjang Pupuk Kohe
  1. Meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Kohe memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan porositas serta kemampuan menyimpan air.
  2. Mengaktifkan mikroorganisme tanah. Kohe menyediakan makanan bagi mikroba tanah yang mendukung pertumbuhan akar dan penyerapan hara.
  3. Mengurangi ketergantungan pupuk kimia. Ini membantu petani menghemat biaya dan menjaga keseimbangan lingkungan.
  4. Ramah lingkungan. Mengurangi polusi air dan tanah akibat residu bahan kimia sintetis.
  5. Mengelola limbah peternakan. Kohe menjadikan limbah ternak bernilai ekonomi tinggi.

Peluang Ekonomi dari Pupuk Kohe

Tidak hanya bermanfaat bagi pertanian, pupuk kohe juga memiliki potensi besar sebagai produk bisnis:
  1. Produksi pupuk kohe fermentasi skala rumahan sangat mudah dilakukan.
  2. Pasar terbuka lebar: petani organik, komunitas urban farming, sekolah pertanian, bahkan ekspor.
  3. Inovasi produk: pupuk kohe cair, kohe kemasan, atau kohe campuran (kompos kohe + bioaktivator).
  4. Bisa dikombinasikan dengan edukasi pertanian organik di desa wisata atau pelatihan petani milenial.

Kohe Adalah Kunci Pertanian Masa Depan

Pupuk kohe bukan sekadar limbah ternak yang diolah menjadi pupuk, tapi merupakan wujud nyata dari pertanian yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan proses pengolahan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang penggunaannya, pupuk kohe bisa menjadi penopang utama kesuburan tanah Indonesia.

Kini saatnya para petani, pelaku pertanian kota, dan generasi muda mulai melirik pupuk kohe sebagai investasi jangka panjang bagi pertanian yang lebih sehat, mandiri, dan lestari.

0 Komentar