![]() |
Dok. FBD UB Kelompok 18 2025 |
Sukmo Bantengan: Menjaga Nafas Tradisi
Film dokumenter berjudul “Sukmo Bantengan” menjadi karya utama yang merekam denyut kesenian Bantengan Putra Mataram Baladewa (PMB). Film ini menggambarkan perjuangan menjaga tradisi di tengah arus modernisasi, termasuk konflik musikal antara gamelan dan DJ. Narasi dari berbagai generasi memperkaya makna tradisi sebagai ruang kebersamaan.Baca Selengkapnya : Sukmo Bantengan : Film Dokumenter Baru Ungkap Pergulatan Tradisi di Era Modern
Hari Anak Nasional: Dalam Goresan, Ada Cerita
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, video “Dalam Goresan, Ada Cerita” dihasilkan dari kegiatan lomba menggambar “Mbati Werno”. Kegiatan ini memberikan ruang aman bagi anak-anak untuk berekspresi dan membangun hubungan hangat antara orang tua dan anak.Baca Selengkapnya : Dalam Goresan, Ada Cerita: Mahasiswa FISIP UB Peringati Hari Anak Nasional Lewat Video
Digitalisasi Desa: Booklet dan Panduan Copywriting
Kelompok 18 juga menerbitkan dua booklet penting, yaitu “Pengenalan Digitalisasi Desa” dan “Buku Panduan Copywriting Website”. Kedua buku ini mendorong optimalisasi website desa sebagai sarana informasi dan komunikasi yang inklusif dan inspiratif, dengan bahasa yang menyentuh warga.Baca Selengkapnya :
- Mahasiswa FISIP UB Luncurkan Buku Panduan Copywriting untuk Penggunaan Website pada Digitalisasi Desa Kidangbang
- Mahasiswa FISIP UB Luncurkan Booklet Pengenalan Digitalisasi Desa untuk Kidangbang
Company Profile dan Infografis Potensi Desa
Sebagai bentuk promosi potensi lokal, disusun company profile serta infografis seputar sektor unggulan seperti perkebunan jagung dan kerajinan bambu. Tujuannya adalah membuka peluang kerja sama dan mendorong peningkatan nilai ekonomi masyarakat.
Baca Selengkapnya : Potret Desa Kidangbang: Desa Aktif dengan Potensi BesarMbati Werno: Lomba Menggambar dan Mewarnai Anak
Dalam rangka Hari Anak Nasional, diadakan lomba menggambar dan mewarnai bertema “Kebahagiaan Anak”. Diikuti oleh 40 anak usia 5–9 tahun, kegiatan ini mendorong pengembangan emosi, kreativitas, dan rasa percaya diri anak sejak dini.Baca Selengkapnya :
- Dalam Goresan, Ada Cerita: Mahasiswa FISIP UB Peringati Hari Anak Nasional Lewat Video
- Rayakan Hari Anak Nasional: Lomba Menggambar dan Mewarnai Bantu Asah Emosi dan Kreativitas Anak
Watu Geblak: Simbol Potensi Wisata
Melalui artikel “Watu Geblak: Simbol Adat dan Kearifan Lokal”, mahasiswa mengangkat potensi Watu Geblak sebagai destinasi wisata. Tempat ini memiliki keindahan alam dan nilai sejarah, meski masih terhambat akses dan promosi.Baca Selengkapnya : Watu Geblak: Simbol Adat dan Kearifan Kidangbang Lokal Desa Kidangbang
![]() |
Dok. FBD UB Kelompok 18 2025 |
Pelestarian Tradisi Satu Suro
Mahasiswa mendokumentasikan tradisi Satu Suro yang sakral bagi warga Kidangbang. Ritual adat, ziarah, hingga seni Bantengan menjadi simbol harmoni budaya Jawa dan ajaran Islam yang tetap dijaga di tengah arus modernisasi.Baca Selengkapnya : Menggali Tradisi Satu Suro di Kidangbang: Warisan Leluhur yang Terus Hidup di Tengah Zaman
Sumberbutuh: Situs Sakral yang Dijaga Warga
Artikel “Menghargai Tradisi: Sumberbutuh Kidangbang” menggambarkan upaya warga bersama tokoh lokal Gus Der dalam merawat sumber mata air dan petilasan sakral, serta melestarikan kegiatan adat yang rutin dilakukan di sana.Baca Selengkapnya : Sumberbutuh Kidangbang: Menyelami Budaya dan Merawat Tradisi
Sosialisasi Digitalisasi Desa
Kelompok 18 juga membantu desa mengembangkan web resmi, pelatihan copywriting, dan pengelolaan channel WhatsApp resmi. Upaya ini untuk memperkuat komunikasi digital dan transparansi informasi desa.Baca Selengkapnya :
- Desa Kidangbang Gelar Sosialisasi Digitalisasi Desa: Kenalkan Web Desa, Copywriting, dan Channel WhatsApp Warga Kidangbang, 9 Juli 2025
- FBD Fisip UB Ciptakan Website Desa Yang Inklusif
Kegiatan Kelompok 18 FBD UB ini menjadi bukti bahwa sinergi ilmu dan aksi nyata mampu memberikan dampak berkelanjutan bagi pembangunan desa. Kegiatan ini membuktikan komitmen mahasiswa dalam membangun desa berbasis budaya, teknologi, dan partisipasi masyarakat.
0 Komentar